Suar.ID -Banyak Warga Terpenjara Di Rumah, Monyet Gila Seks Kerubungi Kota Lopburi Thailand, Polisi Sampai Kewalahan.
Polisi Thailand mengungkapkan, merekasempat kewalahan menangani para monyet gila seks yang menguasai kota Lopburi.
Karena keberadaan primata jenis makaka itu, para warga dilaporkan menjadi sangat ketakutan.
Mereka bahkan tidak berani meninggalkan rumah.
Para monyet di kota Lopburi yang biasanya ditoleransi, bahkan dihormati oleh beberapa orang, kini populasinya makin meningkat selama pandemi Covid-19.
Kurangnya turis, berarti berkurangnya sumber makanan, membuat mereka menjadi agresif.
Bahkan, 8.400 ekor monyet sempat menguasai kota.
Kepada The New York Times, seorang polisi Thailand mengatakan, dia sudah menggunakan ketapel untuk mengusir sekelompok makaka.
Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
Sebab, para makaka itu kembali lagi.
"Benar-benar tidak ada harapan."
"Hanya dalam sekejap mata, mereka kemudian kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak, bersama bayinya," kata petugas itu,diberitakanDaily Mail (28/7/2020).
Penduduk lokal dilaporkan terpaksa meninggalkan perhiasan mereka
Merekatidak bisa membawa barang yang sifatnya berharga.
Supaya, barang berharga mereka tak dicuri.
Kemudian, ada warga yang terlalu takut untuk sekadar keluar rumah.
Sehingga, mereka terpaksa membarikade jendela maupun pintu.
Jumlah makaka yang terus membesar, berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir, membuat ide hidup berdampingan bersama manusia dirasa mustahil.
Berawal dari rasa kasihan melihat mereka kelaparan, orang-orang kemudian memberi mereka makanan cepat saji agar tidak mengganggu.
Namun diyakini, makanan itu malah membuat mereka menjadi agresif.
Bahkan, mereka juga gila seks.
Sehingga, jumlah mereka bertambah banyak.
Sebagai dampak dari makanan yang diberikan, para monyet perkotaan itu dilaporkan, massa ototnya menurun.
Bahkan, ada yang mengalami hipertensi dan penyakit gula.
Kuljira Taechawattanawanna, salah satu warga Lopburi menerangkan, keberadaan makaka itu sudah merusak kotanya.
Sementara itu, dia merasa seperti terpenjara di rumahnya sendiri.
"Kami seperti tinggal di kurungan dengan para monyet ada di jalanan."
"Jumlah mereka tak bisa dipercaya."
"Tempat ini bau sekali terutama saat hujan," jelas Kuljira.
Bangkok sebenarnya sudah berusaha menekan angka pertumbuhan.
Hal ini dilakukan dengan adanya sebagian primata yang menjalani sterilisasi.
Namun, perjuangan mereka terbukti tak berhasil.
Bahkan, para makaka berkembang lebih dari yang bisa dikontrol pemerintah.
Sejumlah tempat di kota kini menjadi area berbahaya.
Selain itu, sebuah gedung bioskop dikabarkan menjadi "markas besar" mereka.
Dikatakan, makaka itu menempatkan teman mereka yang mati di ruang proyektor.
Setiap manusia yang mendekat, bakal diserng.
Sementara itu, pemilik toko yang berada tak jauh di dekatnya memajang boneka harimau dan buaya.
Tujuannya tak lain, untuk menakuti mereka.